Sabtu, 30 Juni 2012

Biodegradasi Hidrokarbon

Secara umum biodegradasi atau penguraian bahan (senyawa) organik oleh mikroorganisme dapat terjadi bila terjadi transformasi struktur sehingga terjadi perubahan integritas malekuler. Proses ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme (Shechan dalam Nugroho, 2006).
Senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi merupakan sumber karbon bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga senyawa tersebut dapat didegradasi dengan baik (Nugroho, 2006).
Lengkapnya di http://ecolas.blogspot.com/2011/09/mekanisme-biodegradasi-hidrokarbon.html

Biodegradasi hidrokarbon oleh komunitas mikroba tergantung pada komposisi komunitas dan respon adaptif terhadap kehadiran hidrokarbon (Leahy and Colwell, 1990). Laju biodegradasi senyawa hidrokarbon kompleks dengan berat molekul besar seperti senyawa aromatik, resin, dan asfalten lebih lambat dibandingkan dengan senyawa dengan berat molekul rendah. Meski demikian beberapa studi menunjukkan bahwa degradasi pada kondisi optimum terhadap senyawa kompleks memiliki laju yang tinggi (Leahy and Colwell, 1990). Demikian juga dengan fenol dan klorofenol (Nicholson et al., 1992).
Salah satu bahan pencemar yang sering menimbulkan masalah adalah hidrokarbon aromatis. Hidrokarbon yang sering dijumpai, terutama di perairan, adalah fenol dan derivatnya dari karbonisasi batubara, bahan kimia sintetik, dan industri minyak (Semple and Cain, 1996). Senyawa fenolik ini merupakan polutan berbahaya (Dong et al. 1992). Fenol alami dapat dijumpai di berbagai tanaman. Tanin merupakan suatu kelompok senyawa polifenolik yang biasanya merupakan komponen tumbuhan, dan terdiri dari 2 kelas utama, yaitu yang terkondensasi dan hidrolisat. Disamping itu tumbuhan menghasilkan lignin yang  merupakan kelompok polifenol sekerabat dengan tanin yang sangat sulit didegradasi oleh bakteri (Gamble et al., 1996).
Lengkapnya di https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Fbej0IpG_-8J:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/835/1/biologi-dwis2.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgGKZ9y0-HpfLkEaDuA9Z2M9Tkep2XjS_whp4l66W6dNHokwMstegT-Fgw-yxBSWoeMPZyNteC35Eu5FUbqGA6WCYPO_9rzQFr7tYvF6UzDGnlFbfx1g4oa0EKMQrMPWXJGrAKc&sig=AHIEtbSOQjZIAsy0bBjXvBzGXcgHcIARrA

Kamis, 21 Juni 2012

Sebuah Rasa

Malam itu saat pertama ku melihatmu
Pandangan ku tak lepas dari sosok teduh mu
Senyummu memberikan kesejukan
Tatapan itu membawa kebahagiaan
Sikap mu membuat ku merasa nyaman
Dan ucapan mu menggetarkan hati yang diam

Sejak waktu itu...
Bayang mu selalu hadir temani hari ku
Senyum itu bermain indah di pikiran ku
Ucapan mu selalu terngiang di telinga ku
Dan dirimu hadir menghiasi mimpi-mimpi indah ku

Aku tak berdaya....
Aku jatuh kedalam magnet cinta mu
Aku terhempas kedalam lembah kehidupanmu
Aku terperangkap dalam jerat hati mu
Dan aku tak bisa memungkiri itu
Aku sangat mengagumi mu
Aku sangat mengharapkan rindu mu untuk ku

Cinta.....
Yaa..., ku akui aku mencintaimu
Tepatnya aku sangat mencintaimu...

Kegunaan Senyawa Nitril

Acrylonitrile merupakan salah satu produk kimia yang cukup luas pemanfaatannya bagi kebutuhan umat manusia, penggunaan acrylonitrile yang paling utama adalah untuk acrylic fibers selain itu pemanfaatan produk ini juga untuk produksi plastik seperti acrylonitrile-butadiene-styrene (ABS) and styrene acrylonitrile (SAN). Pemanfaatan ABS adalah untuk pipa dan pelengkapnya, perlengkapan otomotif dan peralatannya. Sementara SAN banyak digunakan pada peralatan dan perlengkapan rumah semacam gantungan, wadah es, dan peralatan lainnya. Fungsi lain dari acrylonitrile adalah dalam produksi nitrile rubbers dan nitrile barrier resin, dimana nitrile rubbers digunakan pada bidang keteknikkan dan proses industri karena sifatnya yang memiliki daya tahan terhadap bahan kimia, minyak, pelarut, panas dan abrasi, sedangkan nitrile barrier resin banyak digunakan pada industri makanan, kosmetik, minuman serta pengemasan bahan kimia lainnya. Penggunaaan acrylonitrile yang lain adalah untuk bahan adiponitrile yang merupakan bahan antara industri nilon dan acrylamide.

http://membagiilmutekim-meirina.blogspot.com/2011/05/acrylonitrile.html
 

Rabu, 20 Juni 2012

Pernah

Cinta . . . .
Aku pernah mencintai dengan tulus

Sayang . . . .
Aku pernah menyayangi melebihi yang kau tau

Setia . . . .
Aku pernah mengabaikan rasa yang nyata untuk ku

Bahagia . . . .
Aku pernah tertawa sampai ku tak bersuara

Terluka . . . .
Aku pernah terluka memintamu tetap disini

Menangis . . . .
Aku pernah menangis menyadari kebodohan ku
Yaa . . . aku pernah melakukan itu

Kini,,,,,,,
Dirimu yang palsu berdiri dihadapan ku
Apa yang terjadi ???
Kenapa akhirnya seperti ini ???
Pertanyaan bodoh yang tak seharusnya kau ucap
Pertanyaan yang tak seharusnya ku jawab
Kau lebih memahami itu
Menyesal . . . .
Terpuruk . . . .
Menangis . . . .
Aku tak yakin kau merasakan itu

Selasa, 19 Juni 2012

Kasih Sementara

Saat bintang tak lagi bersinar
Sang bulan jauh menghilang
Dan mentari telah enggan membelai wajah ku
Jangan lagi kau tanyakan cinta
Karna masih ada pelangi yang setia menemani ku
Berikan warna dalam hari ku
Usapkan rona untuk hidup ku
Walaupun dulu ku katakan takkan pudar cinta ku untuk mu

Tapi sayang kasih,
Kini tlah datang malaikat cinta ku
Yang tlah menyingkirkan diri mu dari hidup ku
Maafkan ku kasih
Ku harus meninggalkan mu
Karena mu hanya cinta semata ku
Yang kan hilang ditelan waktu
Kau kasih tercinta hanya untuk sementara

Senin, 18 Juni 2012

Puasa Oh Puasa

‘’Hmm... segar. Panas-panas seperti ini memang pas minum es doger.’’
‘’Setuju!’’ ucap Queen semangat dengan gaya pamer telunjuk yang sangat megganggu pemandangan setiap harinya.
Hari ini sangat melelahkan. Dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai 13.00 siang berteman rumus-rumus kimia yang cukup membuat perut pusing (hahh?? Kepala mungkin tu yang pusing). Geng gong sebuah perkumpulan cewek-cewek cantik kelas Kimia Mandiri disebuah Universitas terkenal di negri Jambi seperti biasa sehabis kuliah nongkrong di Base Camp kesayangan . Geng gong beranggotakan Anisah cewek bermata sipit yang ngakunya keturunan Cina lebih familiar dipanggil ‘tante’. Juli Maria mahasiswa super sibuk dengan urusan yang tidak begitu penting yang lebih akrabnya dengan panggilan ‘nyai’ (udah tua sih!). Queen Tri Reski manusia paling gila sedunia yang ngakunya orang Jerman (aslinya sih tinggal di pinggiran batangari). Della silviana yang setiap harinya paling cuek (padahal dalam hatinya butuh tu, menderita bersikap sok cuek). Putri Dwi Wandani cewek paling lembut (tau deh apanya yang lembut). Riska Amalia Paramita yang suka TELMI alias telat mikir jadinya keseringan tidak nyambung (orang ngomong A dia ngomong B,hmm...). Fitri Wahyuning yang paling menderita karena jadi tempat buang curhat semua anggota Geng Gong (siapa suruh mau! DL la!). Dan tidak lupa yang paaaliing cantik dan baik hati rajin menabung siapa lagi kalau bukan Ice purwanti. Ya, aku ice anggota Geng Gong yang lebih akrab dipanggil ‘teteh’.
Pondokan Anisa adalah tempat paling nyaman bagi Geng Gong untuk istirahat sejenak dari begitu banyaknya beban tugas yang menghimpit (mungkin mencapai 10000 ton beratnya, bisa dibayanginkan gimana??). Aku lupa masih ada anggota Geng Gong yang tidak terdeteksi. Ari Hidayah mahasiswa yang paliiinnggg tidak nyambung (kabelnnya keseringan putus sih!). Dia baru saja melewati ujian masuk personil Geng Gong (hmm...sudah seperti Cherrybelle cari Chiby aja!). Satu lagi Mustafidah si ustadzah penidur (setiap detik, menit bahkan jam kerjaannya tiduuurrr mulu) ‘’orang yang aneh memang’’. Tapi sayang ustadzah Geng Gong sudah pindah ke pulau seberang (hick..hiickk.. jadi sedih).
Kalau ngomongin Mustafidah jadi ingat satu kejadian yang teramat sangat menghebohkan (lebih heboh dari pesta EURO 2012 hee...). Hari itu di Base Camp Geng Gong sedang seru-serunya berlayar kedatangan tamu istimewa. Mau tau siapa?? Tamu itu sebut saja Lintari Eldira (nama asli di sensor maklum rada-rada gimana...) seorang mahasiswa yang cukup terkenal di seantero Kimia di Universitas ku.
‘’Fida, Fid coba balik badan hadap sana. Belakangin Linta’’ ucap Lintari santai
‘’Kanapa Lin?’’ dengan tampang polosnya. Menghentikan suapannya yang sedikit lagi menyentuh mulut (jadi deh suap tergantung bahasa gaul daerah ku).
Geng Gong, tidak terkecuali aku menghentikan sedikit nyanyian merdu yang dari tadi memenuhi Base Camp Anisa. Tertarik dengan pembicaraan Lintari dan Fida. Sedih Juga sih melihat Fida yang lagi enak-enaknya makan jadi terhenti (huu... jadi terharu!).
‘’Ada apa Lin?’’ Putri ikutan berpartisipasi
‘’Linta puasa’’
‘’Damn!!!’’ semua mata Geng Gong hampir melompat keluar. Seperti remaja yang sedang kasmaran saling lirik satu sama lainnya tersenyum penuh arti.

Minggu, 17 Juni 2012

Kukira Pangeran

Siang itu matahari sangat terik dan jalanan sangat sepi (sumpah!! lebih sepi dari kuburan). Sehingga beberapa pengguna jalan bebas mengendarai motornya tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku di negara ini. Mobil-mobil pun berlari dengan sangat kencang (what? Mobil kok bisa lari? Yang nulis aja bingung hee...). Aku dalam perjalanan pulang dengan Kia teman sekampusku. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengan kulit cantikku (hee... PeDe gilee), kami terus berjalan dibawah terik sang mentari yang sepertinya sedang marah.
‘’Cece’’ Kia menyenggol bahuku.
‘’Apa?’’
‘’Liat tu cowok’’ Kia menunjuk ke seseorang yang tepat berada tidak jauh didepan tempat kami berdiri saat ini.
‘’Kenapa? Tidak ada yang aneh dari cowok itu.’’ Jawab ku sekedarnya
‘’Yeee.. memang tidak ada yang aneh. Siapa juga yang bilang aneh! Tapi keren. Badannya bagus, tingginya pas, ganteng, kaya lagi’’
Sontak aku kaget. Tanpa sadar aku berkata sangat keras ‘’What??’’.
Balik Kia yang bertanya dengan memasang tampang polosnya ‘’Kenapa? Kamu kok kaget gitu?’’
Ya jelas aku sangat keget (Mau tau kenapa? Kasih tau nggak ya? Kasih tau aja deh). Dari mana Kia tau kalau cowok itu ganteng dan manis yang tampak cuma bagian belakangnya aja. Kia bilang kaya lagi, kenal aja belum tau dari mana kalau cowok itu kaya. ‘’Hmmm... benar-benar teman yang aneh’’ pikirku dalam hati. ‘’Apa mungkin Kia bisa meramal?’’ Otak kanan dan kiri ku mulai tidak seimbang. Mana mungin Kia bisa meramal. Tampangnya sangat tidak mendukung kecuali operasi plastik dulu (maklum operasi lagi tren saat ini). Tapi kalau diperhatikan lagi postur tubuhnya memang sangat ideal sihh (cowok banget la). ‘’Hehee...’’ Aku tersenyum sendiri.
‘’Hahh? Kok Kia nggak ada?’’ Lirik kiri, lirik kanan, lihat samping putar belakang. Aku celingukan sendiri. ‘’Yaach! ditinggal dehh’’. Kebiasaan yang tidak bisa dirubah kalau lagi mikir belayar ntah kemana. Tidak menyadari apa yang terjadi disekeliling ku. Sama seperti saat ini aku tidak menyadari kepergian Kia.
Bola mataku hampir saja melompat keluar. ‘’O iya! Kenapa nggak terpikir untuk melihat kedepan ya?’’
Kia setengah berlari mendekati cowok yang baru saja menjadi trending topics pikiran ku. Sepertinya Kia sangat terpesona dengan cowok yang menurutnya keren, badannya bagus, tingginya pas, ganteng dan kaya itu. Aku jadi penasaran. Dengan berlari aku berhasil mensejajarkan langkah dengan Kia yang tinggal beberapa meter dari cowok itu.
‘’Gila kamu Ki. Masak ninggalin aku gitu aja.’’ Wajah cemberutku mulai muncul.
‘’Habisnya kamu kelamaan mikirnya. Sampai mana tadi?’’
‘’Apanya yang sampai mana?’’ tanya ku bingung.
‘’Mikirnya. Dodol!’’ Kia menjitak kepala ku.
‘’Auu...!! sakit tau.’’ Cemberut ku bertambah dua kali lipat.
‘’Emm!!! Haiii...’’ Kia dengan semangatnya menepuk bahu cowok itu.
Kami diam terpaku, kaget. Kalau ada orang yang melihat kami berdua pasti mengira kami sangat memalukan. Berdiri mematung dengan mulut ternganga dan mata melotot (Bisa dibayangin kan? Gimana bentuknya?). Ditambah dengan adanya cowok yang tertawa bahagia berdiri dihadapan kami.
‘’Kaburrrr....’’ aku dan Kia kompak berlari mengambil langkah seribu.
Cowok keren, ganteng, kaya dan pemilik tubuh ideal itu ternyata orang gila yang sering kami lihat didepan kampus. Yang setiap harinya gemar mengambil pakaian orang-orang di jemuran.

Sabtu, 16 Juni 2012

Makalah Korosi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Korosi adalah proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh terjadinya reaksi kimia (reaksi elektro kimia) pada permukaan logam. Pada hakikatnya korosi adalah suatu reaksi dimana suatu logam dioksidasi sebagai akibat dari serangan kimia oleh lingkungan (uap air,oksigen di atmosfer, oksida asam yang terlarut dalam air).
Korosi merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. . Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah

1.2.    Rumusan Masalah
    Apakah yang dimaksud dengan korosi?
    Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya proses korosi?
    Apa saja bentuk-bentuk korosi?
    Bagaimana proses terjadinya korosi pada besi?
    Apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi/

1.3.    Tujuan Penulisan
    Untuk mengetahui pengertian dari korosi
    Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab korosi
    Untuk mengetahui bentuk-bentuk korosi
    Untuk mengetahui proses terjadinya korosi pada besi
    Untuk mengetahui cara pencegahan terjadinya korosi

1.4.    Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode literatur, dimana informasi diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, dan bahan bacaan lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Korosi
Korosi adalah proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh terjadinya reaksi kimia (reaksi elektro kimia) pada permukaan logam. Pada hakikatnya korosi adalah suatu reaksi dimana suatu logam dioksidasi sebagai akibat dari serangan kimia oleh lingkungan (uap air,oksigen di atmosfer, oksida asam yang terlarut dalam air).
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat merugikan.
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil.
    Korosi merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi atau perkaratan logam juga dikenal sebagai proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia.

2.2. Faktor Penyebab Korosi
Pada umumnya ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya percepatan korosi, yaitu:
a.    Uap air
     Dilihat dari reaksi yang terjadi pada korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
b.    Oksigen
    Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi. Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut. Perhatikan animasi. berikut: animasi korosi besi.
c.    Larutan garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, dan air laut banyak mengandung garam, maka air hujan dan air laut merupakan korosi yang utama.
Larutan garam menyerang lapisan mild stell dan lapisan stainless stell selain itu dapat menyebabkan terjadinya pitting (kebocoran), crevice (retek / celah), korosi, dan juga pecahnya alooys (paduan logam yang bersifat tahan karat). Larutan ini biasanya ditemukan pada campuran minyak-air dalam konsentrasi yang tinggi yang akan menyebabkan proses korosi. Proses ini disebabkan oleh kenaikan konduktivitas larutan garam dimana larutan garam lebih konduktif sehingga menyebabkan laju korosi juga akan lebih tinggi. Sedangkan pada kondisi kelautan garam dapat mempercepat laju korosi logam karena larutan garamnya lebih konduktif, sama halnya dengan kecepatan alir dari air laut yang sebanding dengan peningkatan laju korosi, akibatnya terjadi gesekan, tegangan dan temperatur yang mendukung terjadinya korosi.
d.    Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
e.    Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.
f.    Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
g.    Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
h.    pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
   2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
i.    Metalurgi
• Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.Permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi
• Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah anode.
j.    Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.

2.3. Bentuk-Bentuk Korosi
Bentuk-bentuk korosi yang umum ditemukan pada korosi logam di lingkungan laut, yaitu;
a.    Korosi merata (uniform attack)
    Yaitu korosi yang terjadi pada pada permukaan logam yang berbentuk pengikisan permukaan logam secara merata sehingga ketebalan logam berkurang sebagai akibat permukaan terkonvensi oleh produk karat yang biasanya terjadi pada peralatan-peralatan terbuka, misalnya permukaan luar pipa.

Bentuk korosi ini adalah sangat umum dan dicirikan oleh baja yang berkarat dilingkungan udara. Disebut merata karena semua permukaan metal terexpose diserang dengan laju yang kurang lebih sama, tetapi metal yang hilang jarang sekali betul-betul merata. Menurut teori electrochemical mixed potential, proses anodic dan katodik terdistribusi merata pada seluruh permukaan metal. Dengan demikian agar bentuk korosi ini terjadi, diperlukan sistem korosi yang menunjukkan keseragaman (homogenitas) baik pada metal, media (perbedaan konsentrasi) dan faktor-faktor korosi lainnya.
Pada korosi tipe ini, laju korosi dapat dinyatakan dalam bentuk kehilangan ke tebalan metal menurut waktu misalnya mm/tahun atau mikrometer/tahun. Biasanya laju korosi hanya dinyatakan pada satu muka saja, dan bila kedua metal terserang korosi, total kehilangan ketebalan metal menjadi dua kali.
b.    Korosi setempat (local corrosion)
Dalam beberapa hal perbedaan antara korosi merata dan korosi setempat tidak begitu tajam, sungguhpun demikian adalah mungkin untuk memberikan beberapa bentuk korosi, mulai dari korosi merata sampai korosi yang menghasilkan sumuran dalam, korosi setempat sulit diduga.
c.    Korosi galvanik (galvanik corrosion)
Bentuk korosi ini terjadi bila dua (atau lebih) logam yang berbeda secara listrik berhubungan satu sama lainnya berada dalam lingkungan korosif yang sama. Dalam kasus demikian, logam yang berpotensial paling negatif (dalam keadaan tidak berhubungan) atau terkorosi, sebaliknya logam lain (logam mulia dengan potensial korosi tinggi akan kurang terkorosi).
Korosi galvanik cenderung terlokalisir, kearah pembentukan sumuran, dan dalam sistem pipa akan terjadi kebocoran-kebocoran. Dia merupakan masalah perencanaan karena dalam pabrik, sistem pipa dan rangka banyak melibatkan pemakaian lebih dari satu macam metal.
Bila berbagai macam paduan digunakan dalam perencanaan dapat diharapkan akan terjadi masalah-masalah dan masalah tersebut lebih kritis pada lingkungan laut. Oleh karena itu harus diusahakan pemakaian paduan logam yang berbeda-beda, haruslah jangan sampai menimbulkan masalah korosi.
d.    Korosi sumuran (pitting)
Korosi sumuran termasuk korosi setempat dimana daerah kecil dari permukaan metal, terkorosi membentuk sumuran. Biasanya kedalaman sumur lebih besar dari diameternya. Mekanisme terbentuknya korosi sumuran,sangat kompleks dan sulit diduga, sungguhpun demikian ada situasi tertentu dimana korosi sumuran dapat diantisipasi:
1. Pada baja karbon yang dilapisi oleh mill scale dibawah kondisi tercelup, terutama air laut, akan terbentuk beda potensial antara mill scale dan baja hingga pecahnya mill scale mengarah pada situasi anode kecil / katoda besar.
2. Pada paduan yang mengandalkan pada lapis pasif untuk sifat tahan korosinya seperti stainless steel, setiap rusaknya (pecah) lapis pasif, cenderung pembetukan korosi sumuran.
3. Dari segi praktis korosi sumuran terbentuk didalam air mengandung chloride, oleh karena itu sering terjadi pada kodisi dilingkungan laut.
e.    Korosi erosi
Gerakan air laut, seperti juga fluida lainnya dapat menimbulkan aksi mekanis misalnya erosi (pengikisan), dengan korosi yang di timbulkannya tetap elektrokimia sifatnya. Immpingement attack dan cavitation adalah bentuk extrem dari tipe korosi ini.
Korosi erosi cenderung mengarah pada penghilangan lapis protektif dari permukaan metal oleh aksi partikel abrasive yang ada di dalam air. Umumnya laju serangan korosi membesar dengan membesarnya kecepatan. Ada lagi bentuk erosi atau mekanisme lain, misalnya korosi lembaran baja yang terpancang di pantai, dipengaruhi oleh aksi abrasive dari pasir, dibantu oleh aksi pasang/surut atau angin. Pada kasus ini lapis protektif di hilangkan. 
f.    Impingement attack
Seperti namanya bentuk serangan terjadi ketika larutan menimpa dengan kecepatan cukup besar pada permukaan metal. Hal ini dapat terjadi pada sistem pipa dimana perubahan arah tiba-tiba dari aliran pada lengkungan dapat mengakibatkan kerusakan setempat, bagian lain dari pipa tidak terpengaruh. Bentuk korosi ini akan terjadi pada setiap situasi dimana ada impingement (timpa bentur,tekan) air yang biasanya mengandung gelembung udara pada kecepatan serendah 1 m/s.
g.    Perusakan cavitasi
Bentuk perusakan korosi ini disebabkan oleh terbentuk dan pecahnya gelembung di dalam air laut, pada permukaan metal. Kondisi pada kecepatan tinggi dan perubahan tekanan cenderung menimbulkan korosi cavitasi. Serangan biasanya terlokalisir dan terjadi di daerah tekanan rendah, air bergejolak (boil) dan terbentuk dari partial vacumm. Bila air kembali ke tekanan normal, cavity pecah, dengan membebaskan energi. Hal ini mengarah pada perusakan permukaan paduan logam.
h.    Korosi celah (crevice corrosion)
Korosi ini terbentuk apabila terbentuk celah antara dua permukaan dengan bagian dalam celah lebih anodic dari permukaan luar. Pada dasarnya korosi celah timbul dari formasi differensial aeration cell, dimana metal yang terexpose di luar crivice lebih katodic terhadap metal di dalam celah. Arus katodic yang besar bekerja pada daerah anodic yang kecil menghasilkan serangan korosi lokal yang intensif.

2.4. Proses Korosi pada Besi
Proses perkaratan (korosi) adalah reaksi elektro kimia (redoks). Pada permukaan besi (Fe) bisa terbentuk bagian anoda dan katoda yang disebabkan oleh dua hal:
1. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut pada permukaan besi
     Tetesan air pada permukaan besi mengandung perbedaan konsentrasi oksigen terlarut. Pada bagian pinggir mengandung lebih oksigen terlarut, sehingga di bagian ini bertindak sebagai katoda (reaksi reduksi). Pada bagian tengah tetesan oksigen terlarut relatif sedikit sehingga bagian ini bertindak sebagai anoda (reaksi oksidasi).
            Fe → Fe2+ + 2e-
Ion Fe2+ bergerak ke katoda dan teroksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+ / besi (111) dalam senyawa besi (111) oksida terhidrat. Dengan adanya garam (oksida asam) atau zat elektrolit akan mempercepat reaksi perkaratan.
2. Tercampur besi oleh karbon atau logam lain yang mempunyai EO red lebih besar dari besi.
Karena E0red besi lebih kecil dari logam tersebut, maka besi akan teroksidasi (anoda), hal ini dapat menyebabkan terjadinya korosi atau menghasilkan karatan besi. Secara keseluruhan perkaratan besi adalah sebagai berikut :
Bila besi bersentuhan dengan oksigen dan air yang bersifat asam, yakni oksida-kosida berikut akan terjadi :
Fe + ½ O2 + 2H+ → Fe2+ + H2O
Reaksi setengah redoksnya :
Katodik : ½ O2 + 2H+ + 2e- → H2O        = + 1,23 volt
Anodik : Fe    →Fe2+ + 2e-            = + 0,44 volt
          Fe + ½ O2 + 2H+     → Fe2+ + H2O
Reaksi di atas berlangsung spontan.
Besi (11) itu seterusnya dioksidasi oleh oksigen membentuk karat besi atau oksida besi (111) terhidrasi. Reaksinya :
Katodik : ½ O2 + 2H+ + 2e-     → H2O        = + 1,23 volt
Anodik : 2 Fe2+         → 2Fe3+ + 2e         = - 0,77 volt
    2 Fe2+ +½ O2 + 2H+ → 2Fe3+ + H2O    = + 0,46 volt
Reaksi tersebut merupakan reaksi spontan, selanjutnya :
2 Fe3+ + ( x+3) H2O → Fe2O3.x H2O + 6 H+    
Fe2O3.x H2O inilah yang disebut sebagai karat besi dan ion H+ yang dihasilkan dapat mempercepat reaksi korosi selanjutnya.
Ion Fe  di alam akan teroksidasi lagi membentuk Fe2+ atau Fe3+   . Sedangkan ion OH akan bereaksi dengan elektrolit yang ada di lingkungan biasanya dengan ion H+ dari reaksi air hujan dan dengan gas-gas pencemar (SOx,  NOx) yang di kenal dengan hujan asam.
Selanjutnya oleh oksigen di udara besi (II) di oksidasi dan sebagai hasil reaksi akhir terbentuk Fe2O3.x(H2O). Zat ini dapat bertindak sebagai autokatalis pada proses perkaratan.Yaitu karat yang dapat mempercepat proses perkaratan berikutnya. Pada umumnya logam-logam yang mempunyai potensial elektroda negatif lebih mudah mengalami korosi. Logam mulia, logam yang mempunyai potensial elektroda positif, sukar mengalami korosi. Kedudukan logam dalam deret potensial bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan korosi. Faktor lain yang turut juga menentukan ialah lapisan pada permukaan logam. Alumunium dan seng mudah dioksidasi dalam udara, akan tetapi lapisan tipis dari oksida yang terbentuk pada permukaan melindungi bagian bawahnya terhadap korosi selanjutnya.Kedua logam ini, alumunium dan seng mengalami oksidasi yang kurang sempurna di udara jika dibandingkan dengan besi yang kurang aktif. Karat yang terbentuk di permukaan besi merupakan lapisan tipis yang berpori sehingga bagian bawahnya mudah mengalami korosi

2.5. Cara Mencegah Terjadinya Korosi
Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh dalam upaya mencegah terjadinya korosi, yaitu:
a.    Cara pelapisan (coating)    
Pelapisan adalah cara umum dan paling banyak di terapkan dalam istilah tonase baja, untuk mengendalikan korosi, untuk melindungi/isolasi paduan logam dari lingkungan yang korosif. Akan tetapi dalam prakteknya timbul banyak problem dan biasanya kurang perhatian tentang masalah itu. Tersedia banyak sekali macam pelapis dan yang paling umum adalah cat.  Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
    Kontak antara besi dengan oksigen dan air dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat atau dengan logam lain. Hal ini dikarenakan jika besi dilapisi dengan cat atau logam lain yang lebih sukar teroksidasi (logam yang mempunyai Enol lebih besar). Yang akan bereaksi dengan udara adalah lapisan luarnya saja sehingga logam tersebut bisa dilindungi oleh logam tersebut.
Jika logam seperti seng dan timah mengalami korosi, senyawa yang terbentuk akan melindungi logam di bawahnya dari korosi selanjutnya. Seng, Zn dan timah dapat digunakan sebagai logam pelapis untuk melindungi besi dan korosi.
    Namun perlu diperhatikan potensial elektrode standar seng dan timah terhadap besi.
Fe2+ (aq) + 2e → Fe(s)                    EO    = - 0,44 volt
Zn2+ (aq) + 2e → Zn(s)                     EO    =- 0,76 volt
Sn2+ (aq) + 2e → Sn(s)                  EO     =- 0,14 volt
    Seng lebih mudah di oksidasi daripada besi. Jika besi dilapisi dengan seng,  besi tidak akan berkarat walaupun lapisan seng tersebut berlubang sekalipun. Besi lebih mudah dioksidasi daripada timah. Jika besi dilapisi dengan timah, besi tidak akan berkarat.
b.    Cara proteksi katodik (katode pelindung)    
Cara ini digunakan terutama untuk logam besi yang di tanam di dalam tanah. Prinsipnya adalah logam besi di hubungkan denga logam lain yang bertindak sebagai anode dan besi sebagai katode. Jadi, logam yang digunakan untuk melindungi besi harus yang lebih mudah teroksidasi daripada logam besi, yaitu memiliki potensial reduksi yang lebih negatif daripada besi. Umumnya digunakan logam Magnesium (Mg). Logam alkali tidak dapat di gunakan karena reaktif.Logam alumunium(Al) dan seng (Zn) tidak dapat digunakan karena oksida logam tersebut (Al2O3 atau ZnO) akan menghambat proses oksidasi berikutnya dengan cara menutupi permukaan logam.
    Pipa besi misalnya untuk air atau minyak yang ditanam di dalam tanah harus dilindungi. Untuk mencegah korosi pada pipa-pipa ini batang logam yang lebih aktif, seperti batang Magnesium (Mg) atau seng (Zn) ditanam di dekat pipa dan di hubungkan dengan kawat, batang magnesium akan mengalami oksidasi dan Mg yang rusak dapat diganti dalam jangka waktu tertentu sehingga dengan demikian pipa yang terbuat dari besi itu terlindung dari korosi. Korosi besi ini juga dapat dicegah dengan menghubungkan besi tersebut dengan kutub negatif sumber listrik.
     Proteksi katodik juga merupakan teknik penanggulangan korosi komponen baja jembatan, khususnya pada bagian tiang pancang pipa baja yang berada dalam lingkungan air dan atau tanah karena pada bagian tersebut relatif sulit dilakukan teknik penanggulangan korosi dengan teknik yang lebih murah yaitu pengecatan.
    Pada prinsipnya, korosi terjadi karena adanya aliran elektron dari bagian tiang pancang pipa baja (anoda) yang diikuti dengan perubahan logam menjadi ion logam (karat) ke bagian tiang pancang pipa baja lain yang karena kualitas baja atau kondisi lingkungannya menjadi katoda. Pada proteksi katodik, terjadinya kerusakan baja akibat aliran elektron dari anoda ke katoda ditanggulangi dengan memberikan pasokan elektron secukupnya pada seluruh struktur baja yang dilindungi atau dengan kata lain menjadikan seluruh struktur baja tersebut menjadi katoda yang kaya akan elektron. Dilihat dari cara memasok elektron, proteksi katodik terbagi dalam dua cara, yaitu:
a)    Metoda arus terpasang (impressed current) yaitu pasokan elektron dilakukan dengan cara menghubungkan tiang pancang pipa baja dengan katoda pada suatu sumber listrik. Metoda ini menggunakan sumber arus searah dari luar, misalnya Transformer Rectifier, DC Generator, dan lain-lain. Arus listrik pada sistem ini dialirkan ke permukaan logam yang diproteksi melalui anoda pembantu, misalnya Anoda Graphite, Baja, Platina, dan Besi Tuang. Keuntungan besar dari metoda arus terpasang adalah bahwa sistem ini dapat menggunakan anoda inert atau anoda yang tahan karat seperti platina dan karbon.
b)    Metoda anoda korban (sucricifial anoda) yaitu pasokan elektron dilakukan dengan cara menghubungkan tiang pancang pipa baja dengan logam lain sebagai anoda korban yang memiliki potensial lebih rendah. Pada cara ini terjadi aliran elektron dari logam dengan potensial yang lebih rendah ke tiang pancang pipa baja yang potensialnya lebih tinggi.
Dengan demikian maka tiang pancang pipa baja akan terlindung dari korosi namun sebagai konsekwensinya logam anoda dalam waktu tertentu akan rusak/habis dan selanjutnya dapat diganti atau diperbaharui. Mengganti anoda lebih ringan secara teknik maupun ekonomis dibanding mengganti tiang pancang pipa baja.
c.    Perancangan
Dari segi korosi, perancangan dianggap berkaitan dengan perencanaan yang baik dan pembangunan proyek. Ia meliputi pemilihan material dan pemilihan cara pengendaliannya dalam batas perancangan keseluruhan. Perencanaan dan perancangan cara pengendalian korosi adalah merupakan pemecahan masalah yang baik terhadap persoalan-persoalan yang di hadapi.
d.    Anoda karbon
    Cara lain untuk mencegah korosi besi adalah dengan menggunakan anoda karbon. Dengan membandingkan potensial reduksi standar besi dan magnesium.
Fe2+         + 2e → Fe(s)                EO = -0,41 volt
Mg2+   + 2e → Mg(s)               EO =-2,39 volt
    Terlihat bahwa Mg2+  lebih sulit direduksi dibandingkan dengan Fe2+  atau sebaliknya, Mg(s) lebih mudah dioksidasi daripada Fe(s). Sepotong Mg yang terhubung dengan besi akan lebih cenderung dioksidasi dibandingkan dengan besi, dan sekali terpakai oleh oksidasi harus diganti. Metode ini biasanya digunakan untuk melindungi lambung kapal, jembatan, dan pompa air besi dari korosi. Pelat magnesium dihubungkan dengan interval yang teratur sepanjang potongan pipa yang terkubur, dan ini jauh lebih mudah untuk menggantikannya secara periodik dari pada mengganti keseluruhan pipa.
e.    Pelumuran dengan Oli atau Gemuk
     Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
f.    Pembalutan dengan Plastik
Berbagai macam barang misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastic mencegah kontak dengan udara dan air.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
    Korosi adalah proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh terjadinya reaksi kimia (reaksi elektro kimia) pada permukaan logam.
    Factor yang menyebabkan timbulnya percepatan korosi antara lain : uap air, oksigen, larutan garam, permukaan logam yang tidak rata.
    Proses perkaratan pada besi adalah reaksi elektro kimia ( redoks ) yaitu :
Fe + ½ O2 + 2H+ → Fe2+ + H2O
Reaksi setengah redoksnya :
Katodik : ½ O2 + 2H+ + 2e-    → H2O    = + 1,23 volt
Anodik :  Fe            →Fe2+ + 2e-    = + 0,44 volt
              Fe + ½ O2 + 2H+     → Fe2+ + H2O
    Bentuk-bentuk korosi yang umum ditemukan pada korosi logam dilingkungan laut antara lain korosi merata, korosi setempat, korosi setempat, korosi galvanic, korosi sumuran, korosi celah, korosi erosi, impingement attack, perusakan cavitasi.
    Cara pencegahan korosi antara lain dengan cara pelapisan,cara pelapisan katodik, perancangan, anoda karbon, pelumuran dengan oli atau gemuk, pembalutan dengan plastik.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadi,Mukhlis. 2006. Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia
Chandler,K.A. 1985. Marine and Offshone Corrosion. Batter Work
Hermawan, Beni. 2007. Dari http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia
Ismunandar, 2008. Dari http://www2.kompas.com
Oxtoby,David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta:  Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA SMA. Jakarta: Erlangga
http://www.cosmoeng.co.jp
http://www.diveholidayisle.com

Kamis, 14 Juni 2012

Poliester

Serat poliester pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953, poliester merupakan polimer yang diperoleh dari reaksi senyawa asam dan alkohol. Calico Printers Association dari Inggris menyempurnakan penelitian Dr. Carothers dari Du Pont dan memperoleh paten untuk seluruh bagian dunia kecuali Amerika Serikat yang khusus ditangani oleh Du Pont.
             Serat poliester cepat sekali memperoleh perhatian konsumen oleh karena sifat mudah penanganannya (easy care), bersifat dicuci langsung dipakai (wash and wear), tahan kusut dan awet. Sifat pakaiannya lebih sempurna apabila dicampur dengan serat wol atau kapas. Serat poliester menunjukan jenis serat yang paling cepat dalam perkembangannya. Apabila dilihat dengan miskroskop nampak serat poliester hampir serupa dengan serat nylon, yakni memanjang seperti silinder dan penampang lintangnya bulat seperti pada umumnya serat sintetik yang dibuat dengan pemintalan leleh. Tetapi serat poliester tidak tembus cahaya atau transparan seperti halnya serat Nylon. Kekuatan dan ketahanan terhadap gosokan serat poliester tinggi, tetapi sifat kembali dari mulur (tensile recovery) pada peregangan tidak sebaik serat Nylon.
Serat poliester merupakan suatu polimer yang mengandung gugus ester dan memiliki keteraturan struktur rantai yang menyebabkan rantai-rantai mampu saling berdekatan, sehingga gaya antar rantai polimer poliester dapat bekerja membentuk struktur yang teratur. Poliester merupakan serat sintetik yang bersifat hidrofob karena terjadi ikatan hidrogen antara gugus – OH dan gugus – COOH  dalam molekul tersebut, oleh karena itu serat poliester sulit didekati air atau zat warna. Serat ini dibuat dari asam tereftalat dan etilena glikol.
Disamping sifat hidrofob,faktor lain yang menyulitkan pencelupan ialah kerapatan serat poliester yang tinggi sekali sehingga sulit untuk dimasuki oleh molekul zat warna.
Derajat kerapatan ini akan berkurang dengan adanya kenaikan suhu karena fibrasinya bertambah dan akibatnya ruang antar molekul makin besar pula. Molekul zat warna akan masuk dalam ruang antar molekul.
Sifat Fisika Poliester
      1.  Elektrostatik
       Serat poliester sangat menimbulkan elektrostatik selama proses. Selain itu kain poliester bila bersentuhan dengan kulit akan menyebabkan timbulnya listrik statis. Oleh karena itu perlu ditambahkan sifat anti statik pada serat poliester.
      2.  Berat jenis
            Serat poliester memiliki berat jenis 1,38 g/cm3.
      3.  Morfologi
           Serat poliester berbentuk silinder dengan penampang melintang bulat, atau sesuai dengan bentuk spineret yang digunakan pada saat pembuatanya.
      4.  Kandungan air
         Serat sintetik pada umumnya memiliki kandungan air yang rendah yaitu antara 0-3 % .Serat poliester sendiri memiliki kandungan air 0,4 %
      5.  Derajat kristalinitas
     Derajat kristalinitas adalah faktor penting untuk serat poliester,karena derajat kristalinitas serat sangat berpengaruh pada daya serap zat warna, mulur, kekeuatan tarik, stabilitas dimensi, serta sifat-sifat lainya.
      6.  Pengaruh panas
        Serat poliester tahan terhadap panas sampai pada suhu 220 0C, diatas suhu ini akan memepengaruhi kekuatan, mulur, dan warnanya menjadi kekuningan. Suhu 230-240 C menyebabkan poliester melunak, suhu 2600 C menyebabkan poliester meleleh.
     7.  Sifat Elastis
          Poliester memiliki sifat elastisitas yang baik dan ketahanan kusut yang baik.
Sifat Kimia Poliester
Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih, dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun, dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol panas, asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.

Kamis, 07 Juni 2012

Sintesis amida

Suatu senyawa amida dapat disintesis dari asam dekanoat, yaitu dengan cara:

Reaksi amidasi terhadap asam dekanoat dengan amoniak cair menggunakan katalis nikel dipanaskan pada suhu 1500C selama 12 jam dalam pelarut n – heksan kering menghasilkan dekanamida 88,2%.
Selanjutnya amida yang terbentuk dihidrogenasi dengan gas H2 pada tekanan 200 psi dan suhu 2000C selama 18 jam menghasilkan dekil amina dengan hasil 18,9 %.

lengkapnya di  https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:jAcjcZD1vqYJ:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19400/5/Chapter%2520I.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg3vKbUF4BybNAd_XD-R8t9na-Nzei8Tuw8EXHhPE05lac17PlEZBhGv5vpxK-WyvKegeXGez4x9WxwIVrS8tmJSSwzOCZ6FueXQtuMwh-NJA9zdSwcFc36QXA7rg5nTyxvQwq3&sig=AHIEtbRhzjGOJ8mC61Tp-MOra6MXKxO14Q

Jumat, 01 Juni 2012

hmmmm



Saat kau merasa sendiri
Sepi sunyi hanya waktu yang menemani
Ingatlah ada mereka yang slalu tersenyum untuk mu

Saat kau merasa takut
Jatuh terpuruk tak ada yang peduli
Ingatlah ada mereka yang siap menyambut mu

Saat kau merasa sedih
Terluka menangis tak tau arah
Ingatlah ada mereka yang sangat mengkhawatirkan mu
Ada mereka yang cintanya tulus untuk mu
Ada mereka yang pedulinya nyata
Bukan cerminan dari sebuh skenario

Jangan berlari hanya untuk rasa yang tak pasti
Jangan jatuh hanya untuk cinta yang tak bertepi
Berjalanlah mengukir bayangan sejauh kau mampu
Ukir pada langit biru senyum bahagia mereka yang mengharapkan mu
Tunjukkan pada bintang tangis bahagia orang tua mu yang terindah

5 agustus


Guys...
Hari ini bagi gue adalah hari yang tidak bisa di  ungkapkan dengan kata-kata. Gue merasa semua keberuntungan berpihak kedalam hidup gue.
Bahagia??? ya, bahagia banget,
Senang???? pasti, senang banget
Gembira??? sudah pasti
5 agustus adalah hari yang paling bersejarah dalam perjalanan panjang yang penuh lika-liku. perjalanan yang cukup melelahkan. meskipun lelah dan penuh liku-liku akan tetap gue lalui.
Tapi,,,
perjalanan penuh lika-liku dan melelahkan itu terbayar di tanggal ini.
Kenapa gue sangat bahagiaa?
itu karena hari ini, tanggal 5 agustus adalah hari dimana untuk pertama kalinya gue melihat indahnya dunia, pertama kali menikmati udara bebas, dan untuk pertama kali melihat seseorang dikejauhan sana yang menunggu gue berlari menggapai tangan hangatnya.....