Jumat, 28 September 2012

Flavonoid

Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.
Senyawa flavonoid untuk obat mula-mula diperkenalkan oleh seorang Amerika bernama Gyorgy (1936). Secara tidak sengaja Gyorgy memberikan ekstrak vitamin C (asam askorbat) kepada seorang dokter untuk mengobati penderita pendarahan kapiler subkutaneus dan ternyata dapat disembuhkan. Mc.Clure (1986) menemukan pula oleh bahwa senyawa flavonoid yang diekstrak dari Capsicum anunuum serta Citrus limon juga dapat menyembuhkan pendarahan kapiler subkutan


Salah satu jenis senyawa flavonoid adalah  senyawa isoflavon
Yang dalam kesehatan bermanfaat untuk Estrogen dan Osteoporosis
Pada wanita menjelang menopause, produksi estrogen menurun sehingga menimbulkan berbagai gangguan. Estrogen tidak saja berfungsi dalam sistem reproduksi, tetapi juga berfungsi untuk tulang, jantung, dan mungkin juga otak. Dalam melakukan kerjanya, estrogen membutuhkan reseptor estrogen (ERs) yang dapat “on/off” di bawah kendali gen pada kromosom yang disebut _-ER. Beberapa target organ seperti pertumbuhan dada, tulang, dan empedu responsif terhadap _-ER tersebut. Isoflavon, khususnya genistein, dapat terikat dengan _-ER. Walaupun ikatannya lemah, tetapi dengan β-ER mempunyai ikatan sama dengan estrogen. Senyawa isoflavon terbukti mempunyai efek hormonal, khususnya efek estrogenik. Efek estrogenik ini terkait dengan struktur isoflavon yang dapat ditransformasikan menjadi equol. Dimana equol mempunyai struktur fenolik yang mirip dengan hormon estrogen. Mengingat hormon estrogen berpengaruh pula terhadap metabolisme tulang, terutama proses kalsifikasi, maka adanya isoflavon yang bersifat estrogenik dapat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses kalsifikasi. Dengan kata lain, isoflavon dapat melindungi proses osteoporosis pada tulang sehingga tulang tetap padat dan masif.


http://miftachemistry.blogspot.com/2010/11/senyawa-flavonoid.html

Minggu, 23 September 2012

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini??
Siapa yang tidak mengenal sosok seorang kartini, terutama para wanita. Kebangetan jika ada seorang wanita yang tidak mengenal seorang Raden Ajeng Kartini.

Beliau adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.
Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.
Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Rabu, 05 September 2012

Roda Kehidupan

Pemandangan sore yang sangat cerah. Mentari berwarna jingga perlahan kembali ke peraduannya. Burung-burung bernyanyi menambah sahdunya sore yang damai. Aku berjalan gontai menyusuri jalanan panjang yang tak berujung. Langkah ku terhenti dipinggiran sebuah danau yang tenang. Semua hal berlomba mencari tempat yang tenang dipikiranku.
‘’Cobalah belajar menjadi orang tua’’ kata-kata itu terus menghantui pikiranku. Perlahan air mata tak berdosa mengalir deras dipipiku. Dunia seakan mengucilkanku sangat jauh. Masih terpatri di benakku hari-hari yang ku lalui dua bulan yang lalu.
‘’Ehh..Tan liat nih! Cocok nggak sama aku?’’
‘’T.O.P. B.G.T Cla. Gaunnya cocok banget sama kamu, warnanya biru lagi’’
Disalah satu butik terkenal ‘’MDC-Boutique’’ yang menjual barang-barang bermerek import ini lah aku terbiasa menghabiskan uang. Membeli baju, celana, sepatu semua keperluan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Tania Hendriawan adalah sahabat baik yang kukenal sejak awal memasuki sekolah menengah atas. Makan, jalan-jalan, nonton, belanja merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan setiap pulang sekolah. Tidak pernah terpikirkan bahwa aku tidak mempunyai uang. Apa yang ku inginkan selalu aku dapatkan.
‘’Cla habis bayar SPP nanti kita jalan ke Mall yuk! Laper kita sekalian makan’’
‘’Good idea’’ aku bersemangat. ‘’Emm,, tapi kita harus bayar uang Perpustakaan dan Laboratorium  dulu uangnya sudah dibawa ni, bosok aja la ke Mallnya’’
‘’Yee... gimana sich. Uang Perpustakaan dan Laboratoriumkan bayarnya habis ngontrak semester baru besok. Pokoknya habis ni kita ke Mall lagian dua hari lagi kan kita libur puasa. Besok-besok kita nggak akan ketemu sampai lebaran. Buat belanja baju lebaran aja dulu uangnya’’
***
Lebaran telah berlalu, semua umat muslim bersuka cita merayakan hari kemenangan yang suci. Sekolah  dan semua mata pelajaran yang membosankan telah menantiku. Seminggu lagi jadwal ngontrak semester baru  sudah mulai di buka. Semua siswa tidak terkecuali aku akan sibuk mempertimbangkan mata pelajaran apa yang akan di ambil. Tenaga pasti akan lebih terkuras lagi oleh acara mengantri untuk membayar uang Perpustakaan dan Laboratorium. Seperti biasa setiap tahun ajaran baru akan ada sebuah Bank di dekat sekolahku yang akan dipenuhi oleh ribuan siswa yang berjejer membentuk sebuah ular panjang  yang seakan-akan siap memakan mangsanya.
‘’Hmmm’’ sangat ingin aku membuang semua penat yang mendera seluruh tubuhku saat ini. Air mata ku terus mengalir menambah kedalaman danau. Kerikil kecil yang aku lempar membuat riak di air yang tenang.
Saat ini aku benar-benar menyadari bahwa sangat sulit untuk bertahan hidup. Kalimat kehidupan itu seperti roda yang berputar baru aku sadari. Uang satu juta dulu dalam waktu satu menit sangat mudah untuk dihabisi. Sekarang uang sebesar itu sangat sulit untuk ku dapatkan.
Iya, saat ini keuangan keluarga ku sedang terganggu. Untuk membayar uang Perpustakaan dan Laboratorium pun aku harus memikirkan dari mana akan ku peroleh. Sangat berat beban yang aku rasakan saat ini menghimpit tubuhku. Dulu aku tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi dimasa depan. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana cara menghabiskan uang hari ini. Menyia-nyiakan makanan dan membeli semua barang bermerek yang ku inginkan. Padahal diluaran sana banyak orang yang tidak bisa makan teratur tiga kali sehari. Sedangkan aku setiap membeli makanan selalu saja ada sisa yang terbuang.
Saat ini tidak ada lagi Clara Ayunda Bernanda yang tajir, sombong,modis dan cantik lengkap dengan makeup cantiknya. Dia lenyap seiringan dengan terpuruknya usaha Garmen milik keluarganya.Yang ada hanya seorang remaja dengan air mata yang selalu menghiasi pipi manisnya.