Senin, 08 Oktober 2012

Biosintesis dan Manfaat Flavanoid

Flavonoid merupakan senyawa fenol alami terbesar. Penyebarannya di alam, kegunaannya dalam kehidupan menjadikan flavonoid adalah senyawa kimia organik yang penting. Senyawa flavonoid adalah senyawa C15 yang terbentuk 2 senyawa fenol yang terhubung dengan 3 unit karbon. Karakteristik dari siklik A adalah pola dari phloroglucinol atau resorcinol hydroxylation dan siklik B biasanya 4-, 3.4-, atau 3,4,5-hydroxylated. (Geissman, 1969)

Flavonoid merupakan salah satu senyawa aromatik dalam tanaman yang proses biosintesisnya merupakan gabungan dari jalur asam sikimat dan jalur asam asetat malonat. Jalur asam sikimat akan membentuk fenilalanin yang merupakan salah satu asam amino aromatik yang dapat menghasilkan p-asam kumarat. Jalur asam malonat akan menghasilkan asetil-CoA yang menghasilkan malonil-CoA setelah mengikat satu molekul CO2. Flavonoid pertama dihasilkan segera setelah kedua jalur tersebut bertemu. Flavonoid yang dianggap pertama kali terbentuk pada biosintesis adalah khalkon (Hahlbrock dalam Markham, 1988). Oleh karena itu, semua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesisnya sama.

Berbagai pembahasan tentang bermacam – macam kegunaan dari flavonoid pada tanaman telah banyak diketahui. Sebagian besar fungsi flavonoid berperan penting bagi tanaman untuk bertahan hidup, seperti penarik bagi serangga untuk membantu polinasi dan penyebaran benih, perangsang bakteri Rhizobium untuk memfiksasi nitrogen, dan resorpsi zat hara untuk pembentukan daun. Selain itu flavonoid berperan dalam membantu tanaman bertahan hidup dalam kondisi suboptimal (Gould, 2006).

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:tIjD3zlQ7igJ:repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26960/Bab%2520II%2520Tinpus%2520A10bdw-4.pdf%3Fsequence%3D7+&hl=id gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgD7FxU4yiKRePZOhUph_a0khXOWDg-iBxWT4wkZBZzhnQkNU8Vw6TIIt7Rk1x5Ar7PiBdRF5c2YauaiFX2IyH2v5S09PDPzGQq9S_dwRe61jVKwO1UwAbjlbUM_kBoNuPmnAW4&sig=AHIEtbSfOq2uLDK3YfhxFQGfHmX8nOFdUg

9 komentar:

  1. Dari artikel di atas diketahui bahwa flavonoid berperan dalam membantu tanaman bertahan hidup dalam kondisi suboptimal.
    bagaimana cara/peran senyawa flavanoid membantu tanaman bertahan dalam kondisi suboptimal?

    BalasHapus
  2. peran flavonoid dpt membantu tanaman bertahan dalam kondisi suboptimal dilihat dari Kemampuan flavonoid yang sebagai antioksidan dimana flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas (Giorgio, 2000).

    Menurut Rohimat (2002), flavonoid merupakan pigmen-pigmen yang
    tersebar luas dalam bentuk senyawa glikon dan aglikon yang larut dalam air.
    Salah satu fungsi flavonoid dalam tanaman adalah sebagai hormon pertumbuhan
    dan dapat berfungsi sebagai antidiare. Flavonoid dapat menghambat
    perkembangan parasit dengan bertindak sebagai inhibitor enzim. Mekanisme
    penghambatannya dengan cara menghambat produksi energi dan sintesis asam
    nukleat atau protein. Melalui mekanisme tersebut kemungkinan
    pertumbuhan dan perkembangan parasit dapat ditekan.
    http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11267/B09nku.pdf?sequence=2

    BalasHapus
  3. saya sedikit memberi tanggapan:Flavonoid merupakan senyawa polar sehingga flavonoid dapat larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, aseton, dimetil sulfoksida (DMSO), dimetil fonfamida (DMF), dan air (Markham 1988). Flavonoid merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai antioksidan, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, menghambat pertumbuhan tumor,(Harbone1987). Senyawa flavonoid merupakan antioksidan dalam menghambat radikal bebas ketika menyerang tumbuhan.Radikal bebas yang dapat mempengaruhi pertahanan fungsi sel. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46909/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka_%20B11man.pdf?sequence=5
    kita dapat mencontohkan pada daun katuk mengandung zat-zat antinutrisi seperti tanin, saponin, alkaloid, danflavonoid. Pada kondisi tertentu flavonoid bersama dengan asam askorbat dapat memiliki aktivitas fungsional yang mendukung pertumbuhan.
    Dengan tanaman normal pada lingkungan yang kurang memadai dapat dibantu senyawa flavonoid menjaga pertahanan tanaman.

    BalasHapus
  4. saya setuju dengan pendapat saudari ermi dan rizki
    peran flavonoid dpt membantu tanaman bertahan dalam kondisi suboptimal dilihat dari Kemampuan flavonoid yang sebagai antioksidan dimana flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas (Giorgio, 2000)
    pada daun katuk mengandung zat-zat antinutrisi seperti tanin, saponin, alkaloid, danflavonoid. Pada kondisi tertentu flavonoid bersama dengan asam askorbat dapat memiliki aktivitas fungsional yang mendukung pertumbuhan.
    Dengan tanaman normal pada lingkungan yang kurang memadai dapat dibantu senyawa flavonoid menjaga pertahanan tanaman.

    BalasHapus
  5. Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya.[2] Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya.
    Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.[1] Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder

    Jadi, menurut saya senyawa flavonoid melakukan metabolit sekunder.

    BalasHapus
  6. saya juga setuju dengan komentar para teman2.saya hanya menambahkan sedikit pendapat saya.
    Sebagai besar senyawa flavonoida alam ditemukan dalam bentuk glikosida, dimana unit flavonoid terikat pada sutatu gula. Kegunaan Flavanoid sebagai antioksidan alami terdapat dalam bagian daun, buah, akar, batang dan biji dari tumbuh-tumbuhan obat. Sebagai antioksidan polifenol berperan sebagai penangkap radikal bebas. senyawa antioksidan berfungsi mencegah kerusakan sel dan DNA akibat adanya senyawa radikal bebas. Senyawa-senyawa flavanoid yang umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan.
    peran flavonoid dpt membantu tanaman bertahan dalam kondisi suboptimal dilihat dari Kemampuan flavonoid yang sebagai antioksidan dimana flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas.
    Flavonoids dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang berkekuatan sangat kuat hingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia.
    contoh lain nya yaitu pada sistem metabolisme lebah membuat flavonoid mempertahankan tumbuhan itu lebih efektif.
    http://thikalagi.blogspot.com/2009/07/flavonoida.html

    Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya.

    BalasHapus
  7. Sebab itu tubuh kita memerlukan suatu
    substansi penting yakni antioksidan yang dapat
    membantu melindungi tubuh dari serangan radikal
    bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.
    Antioksidan berfungsi mengatasi atau menetralisir
    radikal bebas sehingga diharapkan dengan pemberian
    antioksidan tersebut proses tua dihambat atau paling
    tidak “tidak dipercepat” serta dapat mencegah
    terjadinya kerusakan tubuh dari timbulnya penyakit
    degeneratif (Kosasih, dkk., 2006).
    Sumber-sumber antioksidan dapat berupa
    antioksidan sintetik maupun antioksidan alami. Tetapi
    saat ini penggunaan antioksidan sintetik mulai dibatasi
    karena ternyata dari hasil penelitian yang telah
    dilakukan bahwa antioksidan sintetik seperti BHT
    (Butylated Hydroxy Toluena) ternyata dapat meracuni
    binatang percobaan dan bersifat karsinogenik. Oleh
    karena itu industri makanan dan obat-obatan beralih
    mengembangkan antioksidan alami dan mencari
    sumber-sumber antioksidan alami baru (Takashi dan
    Takayuni, 1997).
    Ada banyak bahan pangan yang dapat
    menjadi sumber antioksidan alami, misalnya rempahrempah,
    teh, coklat, dedaunan, biji-biji serelia, sayursayuran,
    enzim dan protein. Kebanyakan sumber
    antioksidan alami adalah tumbuhan dan umumnya
    merupakan senyawa fenolik yang tersebar di seluruh
    bagian tumbuhan baik di kayu, biji, daun, buah, akar,
    bunga maupun serbuk sari (Sarastani, dkk., 2002).
    Senyawa fenolik atau polifenolik antara lain dapat
    berupa golongan flavonoid. Kemampuan flavonoid
    sebagai antioksidan telah banyak diteliti belakangan
    tahun ini, dimana flavonoid memiliki kemampuan
    untuk merubah atau mereduksi radikah bebas dan juga
    sebagai anti radikal bebas (Giorgio, 2000).

    http://usupress.usu.ac.id/files/JBS%20Vol_%203%20No_%201%20Januari%202008.pdf

    BalasHapus
  8. Flavonoid adalah kelompok senyawa fenil propanoid dengan kerangka karbon C6-C3-C6. Flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70%. Flavonoid merupakan senyawa fenol. Oleh karena itu, warnanya akan berubah jika bertambah basa atau ammonia.
    Flavonoid dan isoflavonoid adalah salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan, khususnya dari golongan leguminoceae (tanaman berbunga kupu-kupu). Kandungan senyawa flavonoid dalam tanaman sangat rendah yaitu sekitar 25 %. Senyawa-senyawa tersebut pada umunya dalam keadaan terikat / konjugasi dengan senyawa gula.
    http://mem321.blogspot.com/2012/02/identifikasi-metabolit-sekunder.html#!/2012/02/identifikasi-metabolit-sekunder.html
    Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
    Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru, contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak volatil.
    http://wardhafla.blogspot.com/2012/01/metabolisme-sekunder.html

    BalasHapus
  9. Semua teman-teman telah berkomentar banyak, jdi saya akan sedikit menambahkan..
    Pada slide ke-5 power point dari pak syam yaitu flavonoid untuk membantu melindungi tanaman.
    Juga ada sumber dari manfaat selasih « Rudisyah's Blog.html
    Beberapa fungsi flavonoid bagi tumbuhan adalah pengaturan tumbuh, pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, kerja terhadap serangga, fitoaleksin merupakan komponen abnormal yang hanya dibentuk sebagai tanggapa terhadap infeksi atau luka dan kemudian menghambat fungus menyerangnya, mengimbas gen pembintilan dalam bakteria bintil nitrogen.

    BalasHapus

Ditunggu komen yang lainnya juga ya...