Rabu, 03 April 2013

Alat Spectronic-20


Spektronik 20 adalah suatu alat yang mempunyai rentang panjang gelombang dari 340 nm sampai 600 nm. Alat ini hanya dapat mengukur absorbansi dengan sampel larutan yang berwarna. Sehingga apabila didapatkan sampel yang tidak berwarna maka sampel itu harus dikomplekkan sehingga sampel itu dapat berwarna. Larutan yang berwarna dalam tabung reaksi khusus dimasukan ke tempat cuplikan dan absorbansi atau persen transmitansi dapat dibaca pada sekala pembacaan.

Sistem optik dari alat ini dapat dikembangkan sebagai berikut: sumber cahaya berupa lampu tungsten akan memancarkan sinar polikromatik. Setelah melewati pengatur panjang gelombang, hanya sinar yang mono kromatik dilewatkan ke larutan dan sinar yang melewati larutan dideteksi oleh foto detektor.

Suatu sumber cahaya yaitu lampu wolfram yang berkesinambungan yang meliputi daerah 380 – 750 nm (daerah sinar tampak). Suatu monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempit panjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Suatu wadah sampel atau cuvet dari gelas/kaca. Suatu detektor, yang berupa tranduser yang mengubah energi cahaya menjadi suatu isyarat listrik (detektor fotolistrik, tabung foton). Suatu pengganda (amplifier) dan rangkaian yang berkaitan dalam membuat isyarat listrik itu dapat terbaca. Suatu sistem baca (skala absorbansi atau % T dengan jarum penunjuk) yang menyatakan besarnya isyarat listrik.


Komponen alat spectronic-20: 
1.    Power switch / Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yang ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk (meter) pada angka 0,00% T pada saat Sample Compartement kosong dan ditutup.
2.    Transmittance / Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter pada angka 100% T pada saat kuvet yang berisi larutan blanko berada dalam Sample Compartement dan ditutup.
3.    Sample Compartement berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran. Selama pembacaan, Sample Compartement harus dalam keadaan tertutup.
4.    Wavelength Control berfungsi untuk mengatur panjang gelombang (l) yang dikehendaki yang terbaca melalui jendela sebelahnya.
5.    Pilot Lamp (nyala) berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
6.    Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau transmitansi
Cara mengoperasikan Spectronic-20:
1.    Hubungkan alat dengan arus listrik AC 220 V
2.    Nyalakan alat spectronic-20 dengan menekan tombol power. Nyala merah dari lampu indikator menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan lebih kurang 15 menit
3.    Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar pengatur panjang gelombang
4.    Atur meter ke pembacaan 0 %T dengan memutar tombol
5.    Masukkan larutan blanko (biasanya aquadest) ke tempat sampel (kuvet)
6.    Atur meter ke pembacaan 100 %T dengan memutar tombol
7.    Ganti blanko dengan larutan bewarna yang lain (sebagai latihan) dan baca absorbans or transmitansi yang ditunjukkan oleh jarum pada pembacaan A/T
8.    Kalau sudah selesai, matikan alat dengan menggunakan tombol

Pada spektrofotometer sinar tampak, sumber cahaya biasanya menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram. Wolfram merupakan salah satu unsur kimia, dalam tabel periodik unsur wolfram termasuk golongan unsur transisi tepatnya golongan VIB atau golongan 6 dengan simbol W dan nomor atom 74. Wolfram digunakan sebagai lampu pada spektrofotometri tidak terlepas dari sifatnya yang memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni 5930 °C.
              Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis adalah panjang gelombang dimana suatu zat memberikan penyerapan paling tinggi yang disebut λmaks. Hal ini disebabkan jika pengukuran dilakukan pada panjang gelombang yang sama maka data yang diperoleh makin akurat atau kesalahan yang muncul makin kecil.

Suatu spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang terseleksi yaitu bersifat monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu piranti untuk mengukur intensitas berkas monokromatik, digabungkan bersama dinamakan sebagai spektrofotometer.

Sumber;
http://akbarcules46.blogspot.com/2012/10/spektronik-20.html
http://cheme-learning.blogspot.com/2011/08/praktikum-kimia-analitik-instrumen-cara_30.html
Khopkar, S.M.. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press
Zurweni. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumental. Jambi : Universitas Jambi

3 komentar:

  1. Salam kenal Nenx Ice sebelum nya, nice artikelnya
    Blog nya cakep dan cantik, kalau Admin wah sempurna
    Maaf yah Nenx ijin nyimak di artikel Nenx ini salam sukses

    BalasHapus
  2. o,ya ijin follow blog nya yah
    Follow back dengan senang hati saya
    Tunggu di blog Karrysta - http://karristaent.blogspot.com

    BalasHapus
  3. It is prudent to utilize an expert forced air system fix administration, however one that first offers you a free gauge. Some charge for the gauge, so you are obliged to pay them read more of whether you acknowledge the gauge. You frequently observe that organizations that offer a free gauge are both somewhat costly and work really hard.

    BalasHapus

Ditunggu komen yang lainnya juga ya...