Selasa, 18 Desember 2012

Isolasi Nikotin (Alkaloid)


 

Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun. Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Didalam daun tembakau nikotin adalah alkaloid yang terbanyak. Selain nikotin,daun tembakau mengandung alkaloid lain dalam jumlah kecil seperti nornikotin, anabasin, dan paling sedikit tujuh alkaloid lain yang jumlahnya lebih kecil.
Untuk isolasi nikotin sebaiknya digunakan daun tembakau, bukan tembakau yang sudah menjadi rokok. Pada pengolahan daun tembakau menjadi rokok, kemungkinan telah dilakukan pengurangan nikotin dari daun tembakaunya.
Isolasi nikotin
Daun tembakau dipotong-potong 10 gram daun tembakau kering atau tembakau dari cerutu. Ditambahkan 100 ml larutan NaOH 5%, diaduk selama 20 menit. Campuran disaring dengan menggunakan corong Buchner tanpa kertas saring. Ditekan daun tembakau dalam corong Buchner menggunakan bagian bawah gelas kimia. Daun tembakau kembali ditambahkan 30 ml air, diaduk. Disaring menggunakan corong Buchner. Untuk menghilangkan partikel (daun tembakau) dalam hasil saringan(filtrate), filtrate disaring dengan menggunakan corong gelas yang diberi glasswool.
Filtrat dimasukkan ke dalam corong pisah, ditambahkan 30 ml diklorometan, dikocok. Dipisahkan lapisan diklorometan ke dalam labu Erlenmeyer. Ditambahkan lagi 30 ml diklorometan ke dalam sisa cairan (lapisan air) kedalam corong pisah, dikocok. Dipisahkan lapisan diklorometan. Langkah ekstraksi ini dilakukan sampai semua nikotin terekstrak ke dalam diklorometan. Dikumpulkan semua lapisan diklorometan. Ekstraksi ini dapat juga dilakukan menggunakan eter.
Diuapkan diklorometan menggunakan rotary vacuum evaporator.Penguapan diklorometan atau eter dilakukan menggunakan teknik  penguapan dengan pengurangan tekanan dan jangan menggunakan api. Penguapan diklorometan atau eter dapat pula menggunakan teknik dengan set alat. Ditambah 1 ml air suling ke dalam sisa penguapan, aduk perlahan-lahan,ditambahkan 4 ml methanol, disaring dengan menggunakan corong gelas yang diberi glass wool. Dituangkan 5 ml methanol ke atas glasswool untuk mencuci glasswool -nya. Disatukan kedua larutan methanol. Ditambahkan 10 ml larutan jenuh asam pikrat dalam methanol. Disaring nikotin dipikrat padat menggunakan corong Buchner (digunakan kertas saring). Dimurnikan nikotin, dipikrat ; dengan rekristalisasi.
 

5 komentar:

  1. Dari pross isolasi di atas, apa fungsi penambahan NaOH 10%, diklorometan dan larutan jenuh asam pikrat dalam metanol?

    BalasHapus
  2. Fungsi penambahan NaOH pada proses isolasi tersebut adalah untuk menaikkan pH agar semakin tinggi. Sehingga kemampuan ekstraksi atau pemisahan larutan semakin besar.

    BalasHapus
  3. Larutan jenuh asam pikrat dalam metanol fungsinya hampir sama dengan asam asetat dalam etanol merupakan suatu eluen yang baik untuk alkaloid. Bersifat semi polar bisa melarutkan senyawa polar dan senyawa non polar.

    BalasHapus
  4. Nikotin bersifat polar atau non polar?Kalau ekstraksi menggunakan pelarut air bagaimana?kalau dibandingkan dengan pelarut ethanol seperti yg sudah diketahui bahwa polaritas air lebih besar dibandingan dengan ethanol dan nikotin mudah larut dalam air..

    BalasHapus
  5. sepertinya semipolar... jika diliat dari strukturnya

    BalasHapus

Ditunggu komen yang lainnya juga ya...