Rabu, 05 Desember 2012

KTSP Sekolah Menengah



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perubahan zaman yang demikian cepat, menuntut kita untuk menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam Iingkungan pendidikan tidak terlepas dengan kurikulum sebagai salab satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Tahun pelajaran 2006-2007 pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional mulal memberlakukan kurikulum baru, dengan kurikulum 2006. KTSP dirancang untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004, yang sebenarnya Iebih tepat sebagai penyempumaan dan pengembangan daripada penggantian.
Perubahan kurikulum di masa mendatang akan lebih dititikberatkan pada penetapan kompetensi dasar peserta didik sehingga apapun bentuk kurikulum pada satuan pendidikan, ukuran yang terpenting dan prestasi peserta didik adalah penguasaan mereka terhadap standar kompetensi yang dituntut.

1.2 Rumusan Masalah
·         Apa Pengertian Kurikulum KTSP?
·         Apa dasar-dasar hukum yang melandasi KTSP?
·         Apa masalah-masalah dalam penerapan hukum KTSP?
·         Apa kesulitan dalam menghadapi kurikulum KTSP?
·         Apa penilaian-penilaian dalam kurikulum KTSP?

1.3 Tujuan
·         Untuk meningkatkan mutu pendidikan
·         untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menyikapi perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat
·         Untuk memudahkan guru dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. OIeh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.

2.2 LANDASAN
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 Tahun 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Ketenwan dalam L 20’2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasall ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2),; Pasal 6 ayat (6); Pasal (7) ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);
Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2),; Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
SI mencakup lingkup materu dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendididkan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kunikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dan setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah, SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No.23 Tahun 2006.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
Memuat tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 taentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. serta memperhatikan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun BSNP.

2.3 Tujuan Paduan Penyususnan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan Panduan Penyususnan KTSP mi untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB. SMP/MTs/SMPLB. SMA!MA!SMALB. dan SMKJMAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkuatan.

2.4 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan. kebutuhan dan kepentiangan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. teknologi dan seni
4. Relevan dengan kehidupan
5. menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

2.5 Acuan Operasional Penyusunan Kunkulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemempuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karekteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11. Kesetaraan Jender
12. Karakteristik satuan pendidikan.

2.6 Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
  1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
  1. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaranjasmani, olahraga dan kesehatan
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum
1) Mata pelajaran
2) Muatan lokal
3) Kegiatan Pengembangan diri
4) Pengaturan beban belajar
5) Ketuntasan belajar
6) Kenaikan kelas dan kelulusan
7) Penjurusan
8) Pendidikan dan kecakapan hidup
9) Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global
  1. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebuttuhan daerah. karekteristik sekolah. kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar isi.

2.7 Kendala Penerapan KTSP di Sekolah
1. KTSP mengharuskan sekolah untuk membuat/menyusun kurikulum sendiri, tidak seperti kurikulum sebelumnya yang sudah disediakan untuk langsung diadopsi dan diterapkan di sekolah. Oleh karena itu, hal ini dianggap memberatkan.
2. Belum semua guru-gurunya memahami apa itu KTSP.
3. Mekanisme penyusunan KTSP memerlukan waktu dan perencanaan yang matang. KTSP menghendaki keterlibatan guru, kepala sekolah, Komite sekolah untuk duduk bersama menyusun dalam proses penyusunannya. Olehkarena itu perlu memahami mekanisme penyusunan KTSP:
4. Guru harus menyusun indikator sendiri, mencari bahan ajar yang sesuai dan sebagainya mengikuti kurikulum yang telah disusun tersebut.
5. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.
6. Belum maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru, bahkan masih ada guru-guru yang belum mendapat sosialisasi dan pelatihan, sehingga masih banyak para guru dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang belum memahami KTSP.
7. Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif pengambilan keputusan kurikulum.

     2.8   Masalah-Masalah dalam penerapan kurikulum KTSP
Beberapa hambatan yang menjadi kendala berhasil tidaknya pelaksanaan KTSP diantaranya:
a) Kebingungan para guru yang sudah merasa cocok dengan kurikulum 1975. kurikulum 1984. dan kurikulum 1994. Pendidik cenderung konservatif (mempertahankan yang sudah usang yaitu tidak setuju dengan pembaharuan) dan pendidik lanjut usia cenderung tersiksa dengan KBK dan KTSP ini.
b) Sikap apriori (tidak berdasarkan atas pengalaman atau kenyataan) terhadap kebijakan pemerintah menyangkut pemberlakuan KTSP, desentralisasi pendidikan otonomi penyelenggara pendidikan, dan munculnya permasalahan lain. Contohnya UN sebagai standar kelulusan, Ulangan Umum Bersama, Penerimaan Siswa Baru. Penyeragaman Buku Laporan Pendidikan, “pemaksaan” pemuatan mata pelajaran tertantu di daerah yang kurang cocok dan tidak diikuti dengan alternatif penggantinya.
c) Banyak guru yang belum paham betul dengan konsep KTSP in bahkan sebagian pengawas sebagai narasumber pun tidak bias memberikan solusi kesulitan guru. Pendapat antar pengawas yang satu dengan pengawas yang lain, guru yang satu dengan guru yang lain, kadang versi jawabannya berbeda.
d) Instrumen evaluasinya pun masih sering diperdebatkan, mulai dan penulisan soal yang benar, cara menilai dan menuangkan dalam buku laporan pendidikan.
e) Sumber daya manusia yang sudah termakan usia dan kurang profesional atau tidak sesuai dengan bidang keilmuannya, mahalnya biaya pendidikan, gaji dibawah UMR. dan kebijakan tidak popular dan yayasan penyelenggaja pendidikan.
f) Sarana dan prasarana yang jauh dan memadai atau peraturan sudah diberlakukan, sarana penunjangnya belum ada disediakan.
Permasalahan di atas merupakan hal yang wajar, mengingat KTSP dan produk-produk yang mendukung pelaksanaan kurikulum mi belum lama. Hal mi yang paling penting dalam menyingkapi hambatan mi adalah adanya upaya sosialisasi KTSP yang terprogram, jelas, baku, dan sistematis, dan tidak kalah penting adalah adanya kesadaran para guru, etikat baik, dan kemauan untuk maju supaya keberhasilan pendidikan dapat direalisasikan.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oeh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.
KTSP merupakan batu loncatan kemajuan pendidikan. Dengan kebijakan baru mi, sekolah hisa membuat silabus, kurikulum. dan indikator—indikatornya sendiri. Mesti menentukan silahusnya sendiri namun standar kompetensi dan isinya harus sesuai dengan yang telab ditetapkan pemerintah.
KTSP merupakan pengembangan dan penyempurnaan dan kurikulum sebelumnya yaitu kurikWum 2004 (KBK), yang dikembangkan oleb satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI), dan standar Kompetensi Lululsan (SKL) yang terdapat pada KBK.
KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan, desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan dating dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

DAFTAR PUSTAKA
 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dun Menengah, Badar Standar Nasional Pendidikan, 2006
 Buku Saku, Kurikulum Tingkat Satuan pc’ndidikan (KTSP) Sekolah Menengah Periama, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2007





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komen yang lainnya juga ya...