JUDUL : Pembuatan Senyawa Oragnik Asam Oksalat
HARI, TANGGAL : Kamis, 11 Oktober 2012
TUJUAN
Untuk memahami cara pembuatan asam oksalat dengan zat organic yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan dasarnya
Memahami reaksi oksidasi dengan menggunakan suatu oksidator kuat
Mengetahui sifat-sifat asam oksalat dan kegunaannya
LANDASAN TEORI
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadiot. Asam karboksilat paling sederhana ini biasanya digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organic yang relative kuat 10.000 kali lebih kuat dari pada asam asetat. Dianionnya dikenal sebagai oksalat juga agen pereduktor.
Asam oksalat terdistribusi secara luas dalambentuk garam potassium dan kalium yang terdapat pada daun, akar dan rhizome dari berbagai macam tanaman. Asam oksalat juga terdapat pada air kencing manusia dan hewan dalambentuk garam kalsium yang merupakan senyawa terbesar dalam ginjal. Kelarutan asam oksalat pada suhu 15,6 oC dan etil eter pada suhu 25 oC adalah 23,7 gram / 100 gram solvent dan 1,5 gr/ 100 gram solvent. Makanan yang banyak mengandung asam oksalat adalah cokelat, kopi, strawberry, kacang dan bayam. (Lehninger. 1984)
Asam oksalat merupakam asam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah, berwujud padat serta berbentuk Kristal, asam oksalat akan mengurai menjadi asam formiat dan karbondioksida. Jika dipanaskan diatas suhu 175 oC. Dilaboratorium asam okasat digunakan pada titrasi. (Horizon. 2011)
Titik leleh suatu zat padat adalah suatu temperature dimana terjadinya keadaansetimbang antara fasa padat dan fasa cair pada tekanan satu atmosfer. Untuk mengukur titik leleh suatu senyawa dapat digunakan alat melthing point. Prinsipnya, yaitu suatu zat bisa meleleh karena ikatan antar molekul terputus dimana putusnya molekul itu yangmemerlukan suhu berbeda-beda tergantung pada kekuatan ikatan tersebut. Semakin kuat ikatannya, maka semakin tinggi suhu yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatantersebut. Dengan adanya zat pengotor, ikatan yang terputus akan lebih banyak atau intinya tergantung pada zat pengotornya. Titik leleh juga bisa untuk mengukur gaya intermolekul antar senyawa dimana makin tinggi titik leleh maka makin besar gaya intermolekulernya, beberapa molekul dengan berat molekul sama, maka molekul yanglebih polar dan struktur molekul yang lebih simetris akan lebih tinggi. Angka titik lelehdan kisarannya tergantung pada kecepatan pemanasan, keakuratan pada thermometer yang digunakan dan sifat padatan senyawa yang terdapat pada suatu padatan yang telah diisolasi, rentang lelehannya harus ditentukan untuk memastikan identitas dan kemurniannya. (Poedjiadi, Anna. 1994)
Dalam dunia industri asam oksalat digunakan, yaitu untuk:
Metal Treatment
Asam oksalat digunakan pada industri logam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan logam yang akan di cat. Hal ini dilakukankarena kotoran tersebut dapat menimbulkan korosi pada permukaan logam setelah proses pengecatan selesai dilakukan.
Oxalate Coatings
Pelapisan oksalat telah digunakan secara umum, karena asam oksalat dapatdigunakan untuk melapisi logam stainless stell, nickel alloy, kromium dan titanium.Sedangkan lapisan lain seperti phosphate tidak dapat bertahan lama apabiladibandingkan dengan menggunakan pelapisan oksalat.
Anodizing
Proses pengembangan asam oksalat dikembangkan di Jepang dan dikenal lebih jauh di Jerman. Pelapisan asam oksalat menghasilkan tebal lebih dari 60 μm dapat diperoleh tanpa menggunakan teknik khusus. Pelapisannya bersifat keras, abrasi dantahan terhadap korosi dan cukup atraktif warnanya sehingga tidak diperlukan pewarnaan. Tetapi bagaimanapun juga proses asam oksalat lebih mahal apabila dengan dibandingkan dengan proses asam sulfat.
Metal Cleaning
Asam oksalat adalah senyawa pembersih yang digunakan untuk automotiveradiator, boiler, “railroad cars” dan kontaminan radioaktif untuk plant reaktor pada proses pembakaran. Dalam membersihkan logam besi dan non besi asam oksalat menghasilkan kontrol pH sebagai indikator yang baik. Banyak industri yang mengaplikasikan cara ini berdasarkan sifatnya dan keasamannya.
Textiles
Asam oksalat banyak digunakan untuk membersihan tenun dan zat warna.Dalam pencucian, asam oksalat digunakan sebagai zat asam, kunci penetralan alkali danmelarutkan besi pada pewarnaan tenun pada suhu pencucian, selain itu juga asamoksalat juga digunakan untuk membunuh bakteri yang ada didalam kain.
Dyeing
Asam oksalat dan garamnya juga digunakan untuk pewarnaan wool. Asamoksalat sebagai agen pengatur mordan kromium florida. Mordan yang terdiri dari 4kromium florida dan 2% berat asam oksalat. Wool di didihkan dalam waktu 1 jam.Kromic oksida pada wool diangkat dari pewarnaan. Ammonium oksalat juga digunakansebagai pencetakan Vigoreus pada wool, dan juga terdiri dari mordan (zat kimia) pewarna. (Fessenden dan Fessenden. 1982)
Asam oksalat dapat disiapkan dilaboratorium dengan mengoksidasi sukrosa menggunakan asam nitrat dengan adanya sejumlah kecil pentoksida vanadium sebagai katalis. Padatan terhidrasi dapat mengalami dehidrasi dengan panas atau dengan destilasi azeotrof.
Asam oksalat anhidrat asa sebagai dua polimorf, disalah satu hydrogen ikatan. Hasil dalam struktur seperti rantai sedang pola ikatan hydrogen dalambentuk lain mendefinisikan struktur lembaran. Karena bahan anhidrat bersifat asam dan hodrofilik digunakan dalam esterifikasi. (Gusnidar.2008)
ALAT DAN BAHAN
Alat
Labu dasar datar 750 mL
Corong Buchner
Corong gelas
Gelas piala 500 mL
Kasa, kaki tiga Bunsen
Penangas
Gelas ukur
Thermometer
Pengaduk
Bahan
Gula pasir 200 gram
Asam Nitrat pekat 100 mL
Etanol
PROSEDUR KERJA
Dimasukkan kedalam labu dasar datar 750 mL
Dipanaskan diatas penangas air sampai mendidih
Diangkat labu datar apabila sudah timbul uap coklat
Dibiarkan selama 15 menit
Dituangkan dalam gelas kimia berukuran 500 mL
Dicuci dengan air dingin 20 mL, dimasukkan air cucian dalam gelas kimia lain
Ditambahkan dalam larutan
Diuapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 20
Ditambahkan air sebanyak 40 mL
Diuapkan lagi sampai volume tinggal 20 ml
Didinginkan larutan dalam air es, Kristal asam oksalat segera terbentuk
Disaring dengan corong Buchner
Direkristalisai asam oksalat dengan melarutkannya dalam air panas
Didinginkan, disaring dan dikeringkan
Diperiksa titik lelehnya, jika belum murni maka dimurnikan kembali
DATA PENGAMATAN
PERLAKUAN PENGAMATAN
10 gram gula + 50 mL HNO3 Larutan berwarna coklat, gula larut dalam larutan
Larutan dipanaskan Timbul uap cokelat
Larutan + 10 mL HNO3 dan dipanaskan Timbul uap cokelat, larutan berwarna hijau
Ditambahkan 40 mL air, diuapkan hingga volume 20 mL Larutan berwarna bening
Didinginkan dalam air es Terbentuk Kristal asam oksalat berwarna kuning
Ditimbang Kristal asam oksalat Diperoleh massa asam oksalat 1,2 gram
PEMBAHASAN
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadiot. Asam oksalat yang paling sederhana ini biasanya digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organic yang relative kuat 10.000 kali lebih kuat dari pada asam asetat. Asam oksalat dapat disiapkan di laboratorium dengan mengoksidasi sukrosa menggunakan asam nitrat.
Untuk mensintesis asam oksalat ada beberapa langkah. Pertama diambil 10 gram gula pasir dan dimasukkan dalam labu dasar datar 750 mL. ditambahkan 50 mL asam nitrat pekat maka gula akan larut dalam larutan yang berwarna cokelat. Lalu larutan dipanaskan diatas penangas air sampai mendidih dan timbul uap cokelat dari dalam labu. Uap tersebut adlah uap NO2. Diangkat labu datar dan dituang larutan dalam gelas kimia. Labu dasar datar dicuci dengan 10 mL air dingin dan air cucian dimasukkan dalam gelas kimia lain. Ditambahkan 10 mL asam nitrat pekat. Larutan diuapkan diatas penangas air, maka akan timbul uap cokelat kembali dan larutan berubah menjadi berwarna hijau. Setelah itu, diuapkan larutan hingga bervolume 20 mL. kemudian ditambah air 20 mL dan kemudian diuapkan kembali hingga volume tinggal 20 mL. Didinginkan dalam air es maka akan terbentuk Kristal berwarna kuning.
Kristal asam oksalat yang terbentuk kemudian disaring dengan corong Buchner. Dan ditimbang berat asam oksalat. Setelah ditimbang diketahui massa asam oksalat 1,2 gram. Karena tidak dilakukan penentuan titik didih maka dapat diambil dari literature titik didih asam oksalat yaitu 16o C.
Menurut literature didapatkan persamaan reaksi antara glukosa dan asam nitrat adalah
C6H12O6 + 12 HNO3 3 C2H2O4. 2 H2O + 3 H2O + 3NO + 9NO2
Dari persamaan reaksi diatas dapat digunakan untuk mencari rendemen dalam percobaan.
Mol mula-mula C6H12O6 =(10 gram)/180 = 0,056 mol
Mol mula-mula HNO3 = V X M = (50 mL)/1000 X 12 M = 0,6 mol
C6H12O6 + 12 HNO3 3 C2H2O4. 2 H2O + 3 H2O + 3NO + 9NO2
M : 0,056 0,6
B : 0.05 0,6 0,15 0,15 0,15 0,45
S : 0,006 - 0,15 0,15 0,15 0,45
Mol 3 C2H2O4. 2 H2O = 0,15 mol
Masaa secara teoritis = mol X Mr
= 0,15 X 126
= 18,9 gram
% rendemen = (massa hasil praktikum)/(masaa secara teoritis) X 100%
= (1,2 gram)/(18,9 gram) X 100%
= 6,35 %
Persen rendemen yang diperoleh dari percobaan ini adalah 6,35%
PERTANYAAN DAN TUGAS
Tuliskan struktur molekul asam oksalat
Jawab :
O O
║ ║
H - O - C - C – O – H
Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan
Jawab : C6H12O6 + 12 HNO3 3 C2H2O4. 2 H2O + 3 H2O + 3NO + 9NO2
Reaksi pembuatan asam oksalat ini disebut
Jawab : Reaksi oksidasi
Bagaimana kalau yang direaksikan asam nitrat pekat suatu senyawa aromatic, reaksi apa yang terjadi ?
Jawab : jika senyawa nitrat yang direaksikan dengan suatu senyawa aromarik yang akan terjadi adalah reaksi substitusi elektrofilik bukan reaksi oksidasi. Dimana atom H yang terikat pada inti benzene digantikan oleh pereaksi elektrifilik yang bersifat suka akan electron.
Sebutkan 4 macam kegunaan asam oksalat
Jawab : 1. Metal treatment. Asam oksalat pada industri logam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan logam yang akan dicat.
Metal Cleaning. Digunakan sebagai pembersih untuk autovadiator
Textile. Digunakan untuk membersihkan tenun dan zat warna
Dyeing. Digunakan untuk pewarna wool
Mengapa setelah timbul uap nitrat, reaksinya diteruskan diatas balok kayu?
Jawab : setelah timbul uap NO2 maka diteruskan dengan reaksi diatas balok kayu, karena reaksi selanjutnya tidak membutuhkan panas dan jika diteruskan akan menyebabkan produk yang diinginkan tidak akan terbentuk karena adanya kerusakan struktur yang diakibatkan oleh pemanasan.
Hitung hasil teoritis pembuatan asam oksalat
Jawab : Mol mula-mula C6H12O6 =(10 gram)/180 = 0,056 mol
Mol mula-mula HNO3 = V X M = (50 mL)/1000 X 12 M = 0,6 mol
C6H12O6 + 12 HNO3 3 C2H2O4. 2 H2O + 3 H2O + 3NO + 9NO2
M : 0,056 0,6
B : 0.05 0,6 0,15 0,15 0,15 0,45
S : 0,006 - 0,15 0,15 0,15 0,45
Mol 3 C2H2O4. 2 H2O = 0,15 mol
Masaa secara teoritis = mol X Mr
= 0,15 X 126
= 18,9 gram
Hitung pula rendemen asam oksalat yang dihasilkan
Jawab :
% rendemen = (massa hasil praktikum)/(masaa secara teoritis) X 100%
= (1,2 gram)/(18,9 gram) X 100%
= 6,35 %
DISKUSI
Asam oksalat dibuat melalui oksidasi dengan bahan baku gula pasir dan oksidator kuat (Horizon. 2011 : 10).
Pada saat gula dan asam nitrat dicampur dan dipanaskan timbul asap cokelat yang merupakan gas NO2 dan merupakan hasil dari reaksi antara gula dan asam nitrat, sesuai dengan reaksi diatas.
Setelah keluar asap kemudian reaksi dilakukan pada keadaan dingin karena untuk menghindari kerusakan struktur dan tidak diperoleh asam etanadiot. Pembentukan asam oksalat terjadi pada keadaan dingin. Hal ini dikarenakan asam oksalat atau Kristal asam oksalat akan mudah larut dalam suasana panas dalam larutan.
Penentuan titik leleh untuk asam oksalat yang diperoleh tidak dapat dilakukan, dikarenakan tidak tersedianya alat untuk menentukan titik leleh yaitu melting point. Titik leleh yang diperoleh dari literature untuk asam oksalat yaitu 160oC.
Rendemen yang diperoleh dari percobaan adalah 6,35%. Rendahnya hasil rendemen dalam percobaan ini dikarenakan beberapa factor, diantaranya :
Banyak asam oksalat yang tertinggal pada labu saat penyaringan
Tidak sempurnanya pada saat penyaringan
Ketidak akuratan alat ukur seperti timbangan
Kesalahan yang dilakukan praktikan.
KESIMPULAN
Pembuatan asam oksalat dapat dilakukan dengan menggunakan zat organic yang memiliki berat molekul besar yaitu glukosa atau gula pasir
Pada pembuatan asam oksalat terjadi reaksi oksidasi dengan katalis yang kuat HNO3.
Sifat-sifat asam oksalat diantaranya :
Berbentuk Kristal
Mudah larut dalam air
Dapat diperoleh dari reaksi oksidasi gula
Beracun
Dapat digunakan sebagai pembersih logam
Digunakan juga dalam zat pewarna wool
Titik didih asam oksalat 149o – 160oC
Pada percobaan ini diperoleh rendemen sebesar 6,35%.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2 Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
Gusnidar. 2008. Analisis Gravimetri. Bandung : ITB
Horizon. 2001. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : UNJA
Lehninger. 1984. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Poedjiati, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Penggunaan asam oxalat untuk menghilangkan noda cat pd kain apa bisa di lakukan secara manual...??
BalasHapusGood
BalasHapus