BAB I
PNDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembelajaran pada prinsipnya adalah proses penerjamahan kurikulum yang berlaku menjadi program-progam pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan untuk mempermudah bagaimana seseorang belajar maka dirancanglah suatu program pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Apa itu perencanaan pembelajaran?
Apa tujuan dan fungsi perencanaan program pembelajaran?
Apa model-model perencanaan program pembelajaran?
Bagaimana contoh perencanaan program pembelajaran?
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu perencanaan program pembelajaran
Untuk mengetahui apa tujuan dari perencanaan program pembelajaran
Untuk mengetahui model-model perencanaan program pembelajaran
Untuk mngetahui contoh perencanaan program pembelajaran
1.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode literatur, dimana penulis mengambil informasi dari buku-buku, internet dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan .
George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9) menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making).
Hamzah B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu:
a. ada tujuan yang harus dicapai
b. ada strategi untuk mencapai tujuan
c. sumber daya yang mendukung
d. implementasi setiap keputusan
Perencanaan selalu mempunyai arah yang hendak dicapai yaitu tujuan yang harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Strategi untuk mencapai tujuan berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana. Penetapan sumber daya yang dapat mendukung diperlukan untuk mencapai tujuan meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran biaya dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya.
Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.
Sedangkan pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Masnur Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno (2008:2) mendefenisikan dengan singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Richard L. Daft (2003:30) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini juga dibenarkan oleh Slavin dalam H. Douglas Brown (2007:8) yang mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini juga didukung oleh Kunandar (2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
2.2. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Program Pembelajaran
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan memblajarkan siswa sesuai yang di programkan (Sagalah, 2003).
Fungsi perencanaan program pembelajaran adalah:
Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan siswa untuk mencapai tujuan
Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan.
kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat¬-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar
Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada siswa (Oemar Hamalik, 2001)
2.3. Model-Model Perencanaan Program Pembelajaran
A. Perencanan Pembelajaran Versi PBTE
Pengembangan program instruksional dilaksanakan dengan pendekatan sistemik. Pendekatan ini mempertimbangkan semua faktor dan komponen-komponen yang ada, sehingga pelaksanaan program akan berjalan secara efesien dan efektif.
Berdasarkan pola pendekatan tersebut maka sistem instruksional dikembangkan melalui prosedur sebagai berikut:
Merumuskan asumsi-asumsi secara jelas, eksplisit dan khusus
Mengidentifikasi komfetensi
Merumuskan tujuan-tujuan secara deskriptif
Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assement
Pengelompokan dan penyusunan tujuan-tujuan pembelajaran berdasarkan urutan psikologis untuk mencapai maksud-maksud instruksional
Mendesain strategi instruksional
Mengorganisasi siste pengelolaan kelas
Mencobakan program
Menilai desain instruksional
Memperbaiki kembali program
B. Perencanaan Pembelajaran Sistematis
Suatu model penggunaan pendekatan sistem dalam rangka mengembangkan course design, adalah sebagai berikut:
Identifikasi tugas-tugas dan analisis tugas
Penetapan keampuan sfesifikasi pengetahuan, keterampilan dann sikap
Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan
Perumusan tujuan
Kriteria keberhasilan program
Organisasi sumber-sumber belajar
Pemilihan strategi pengajaran
Uji lapangan program
Pengukuran reliabilitas program
Perbaikan dan peyesuaian program
Pelaksanaan program
Monitoring program
C. Perencanaan Pembelajaran Model Davis
Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap-tahap sebagai berikut:
Menetapkan status sistem pengajaran
Merumuskan tujuan-tujuan pengajaran
Merencanakan dan melaksanakan evaluasi
Mendeskrifsikan dan mengkaji tugas
Melaksanakan prinsif-prinsif belajar
( prof. Dr. Oemar Hamalik. 2001)
2.4. Contoh Perencanaan Program Pmbelajaran
RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus.
Komponen-komponen RPP;
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi/Isi
3. Strategi dan Metode Pembelajaran
4. Media dan Sumber Belajar
5. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan memblajarkan siswa sesuai yang di programkan.
Ada tiga model perencanaan pembelajaran yaitu; perencanan pembelajaran versi PBTE, perencanaan pembelajaran sistematis, dan perencanaan pembelajaran model Davis
Contoh perencanaan program pembelajaran adalah sebuah RPP
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
http://www.Hendriansyah.blogspot.com/pengertian-perencanaan-pembelajaran.html
http://www.Donydonkers.blogspot.com/Definisi-Perencanaan-Pembelajaran.html
http://www.wikipedia.com/Defenisi-Perencanaan-Pembelajaran-Menurut-Para-Ahli.htm
PNDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembelajaran pada prinsipnya adalah proses penerjamahan kurikulum yang berlaku menjadi program-progam pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan untuk mempermudah bagaimana seseorang belajar maka dirancanglah suatu program pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Apa itu perencanaan pembelajaran?
Apa tujuan dan fungsi perencanaan program pembelajaran?
Apa model-model perencanaan program pembelajaran?
Bagaimana contoh perencanaan program pembelajaran?
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu perencanaan program pembelajaran
Untuk mengetahui apa tujuan dari perencanaan program pembelajaran
Untuk mengetahui model-model perencanaan program pembelajaran
Untuk mngetahui contoh perencanaan program pembelajaran
1.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode literatur, dimana penulis mengambil informasi dari buku-buku, internet dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan .
George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9) menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making).
Hamzah B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu:
a. ada tujuan yang harus dicapai
b. ada strategi untuk mencapai tujuan
c. sumber daya yang mendukung
d. implementasi setiap keputusan
Perencanaan selalu mempunyai arah yang hendak dicapai yaitu tujuan yang harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Strategi untuk mencapai tujuan berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana. Penetapan sumber daya yang dapat mendukung diperlukan untuk mencapai tujuan meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran biaya dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya.
Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.
Sedangkan pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Masnur Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno (2008:2) mendefenisikan dengan singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Richard L. Daft (2003:30) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini juga dibenarkan oleh Slavin dalam H. Douglas Brown (2007:8) yang mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini juga didukung oleh Kunandar (2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
2.2. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Program Pembelajaran
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan memblajarkan siswa sesuai yang di programkan (Sagalah, 2003).
Fungsi perencanaan program pembelajaran adalah:
Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan siswa untuk mencapai tujuan
Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan.
kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat¬-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar
Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada siswa (Oemar Hamalik, 2001)
2.3. Model-Model Perencanaan Program Pembelajaran
A. Perencanan Pembelajaran Versi PBTE
Pengembangan program instruksional dilaksanakan dengan pendekatan sistemik. Pendekatan ini mempertimbangkan semua faktor dan komponen-komponen yang ada, sehingga pelaksanaan program akan berjalan secara efesien dan efektif.
Berdasarkan pola pendekatan tersebut maka sistem instruksional dikembangkan melalui prosedur sebagai berikut:
Merumuskan asumsi-asumsi secara jelas, eksplisit dan khusus
Mengidentifikasi komfetensi
Merumuskan tujuan-tujuan secara deskriptif
Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assement
Pengelompokan dan penyusunan tujuan-tujuan pembelajaran berdasarkan urutan psikologis untuk mencapai maksud-maksud instruksional
Mendesain strategi instruksional
Mengorganisasi siste pengelolaan kelas
Mencobakan program
Menilai desain instruksional
Memperbaiki kembali program
B. Perencanaan Pembelajaran Sistematis
Suatu model penggunaan pendekatan sistem dalam rangka mengembangkan course design, adalah sebagai berikut:
Identifikasi tugas-tugas dan analisis tugas
Penetapan keampuan sfesifikasi pengetahuan, keterampilan dann sikap
Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan
Perumusan tujuan
Kriteria keberhasilan program
Organisasi sumber-sumber belajar
Pemilihan strategi pengajaran
Uji lapangan program
Pengukuran reliabilitas program
Perbaikan dan peyesuaian program
Pelaksanaan program
Monitoring program
C. Perencanaan Pembelajaran Model Davis
Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap-tahap sebagai berikut:
Menetapkan status sistem pengajaran
Merumuskan tujuan-tujuan pengajaran
Merencanakan dan melaksanakan evaluasi
Mendeskrifsikan dan mengkaji tugas
Melaksanakan prinsif-prinsif belajar
( prof. Dr. Oemar Hamalik. 2001)
2.4. Contoh Perencanaan Program Pmbelajaran
RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus.
Komponen-komponen RPP;
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi/Isi
3. Strategi dan Metode Pembelajaran
4. Media dan Sumber Belajar
5. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan memblajarkan siswa sesuai yang di programkan.
Ada tiga model perencanaan pembelajaran yaitu; perencanan pembelajaran versi PBTE, perencanaan pembelajaran sistematis, dan perencanaan pembelajaran model Davis
Contoh perencanaan program pembelajaran adalah sebuah RPP
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
http://www.Hendriansyah.blogspot.com/pengertian-perencanaan-pembelajaran.html
http://www.Donydonkers.blogspot.com/Definisi-Perencanaan-Pembelajaran.html
http://www.wikipedia.com/Defenisi-Perencanaan-Pembelajaran-Menurut-Para-Ahli.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu komen yang lainnya juga ya...